Musik tradisi Marawis adalah sebuah musik dengan latar belakang gurun pasir
sebagai setting panggungnya, menandai musik ini berasal dari negara
timur tengah, dengan pembawa atau pemusiknya menggunakan alat musik
tradisi gendang besar, gendang rebana ,gambus, gitar, suling, jimbe
(sejenis gendang yang berbentuk seperti dandang, memiliki diameter yang
berbeda pada kedua sisinya) penyanyi duduk dengan serta dua potong kayu
bulat dikenal dengan nama parappasa (adalah alat musik berbahan bambu
yang di ujungnya terbelah-belah seolah ujung sapu lidi iramanya
terdengar kresek bertone treble) berdiameter empat puluh sentimeter.
Jika dilakukan pengelompokan, aliran musik tersbut di era kekinian sering
di identikkan dengan musik perkusi, dan dengan peralatan komplek biasa
juga dilengkapi dengan tamborin atau krecek dan symbal yang
berdiameter kecil. Lagu-lagu yang berirama gambus atau padang pasir
dinyanyikan sambil diiringi jenis pukulan tertentu, dan para penari2 perempuan
memakai jilbab melakukan gerak tari yang mirip dengan gambar mozaik gerak tari dari Rumi (salah seorang pilosof
muslim yang sangat legendaris)
Marawis Versi Bugis Makassar |
Diungkapkan, bahwa dalam musik
dan gerak (oleh penari ) dimasukkan beberapa unsur
gerak rate (bahasa Makassar : refleksi gerak (gesture) ketika khusyu
dalam bacaan kitab).
Rate sebagai ritual yang juga disebut "marrate" secara
spesifikasi dilakukan oleh salah satu ormas dalam Islam yang banyak
berkembang di Sulawesi Selatan ini, Musik maramis dan gerak rate ini
merupakan kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan Bugis Makassar",
Musik ini dimainkan oleh minimal limabelas orang, setiap orang memainkan
satu buah alat sambil sesekali meng-koor, maksudnya melakukan koor /
beacking vokal pada bagian bagian irama dengan syair tertentu. Dan
beberapa penari dari kelompok tersebut bergerak terstruktur sesuai
dengan irama talu-talu lagu tersebut, yang memicu dan
membangkitkan semangat apresiasi dan pengapresiasi.
Semua pemain yang terdiri dari pria dengan kostum busana gamis dan
celana panjang putih serta berpeci benar-benar sangat Arabian, dan uniknya,
pelestarian pemain marawis bersifat turun temurun. Sebagian besar masih dalam hubungan darah -
kakek, cucu, dan keponakan.
Kesimpulan sementara, Marawis adalah salah satu
jenis "musik tepuk" (tampak pada penari dan pemusiknya pada jeda irama
tertentu melakukan tepuk dalam tempo yang sama disela lagu),
bersama perkusi sebagai alat musik utamanya. Musik ini berasal
dari tradisi kesenian Timur Tengah dan memiliki unsur keagamaan yang
kental. Keagaaman yang kental tercermin dari lirik-lirik atau syair
dalam lagu tersebut berupa puji-pujian, kecintaan, pada Allah SWT
sebagai Sang Pencipta dengan lirik berbahasa Indonesia juga Arab.
~copas + sunting dari: http://www.sangbaco.com/2012/02/marawis-versi-bugis-makassar.html
No comments:
Post a Comment