Di zaman sekarang ini, manusia setiap hari tanpa henti untuk
selalu memenuhi keinginannya belaka, walau dirinya kadang menyadari bahwa
keinginan yang timbul tidak akan pernah dapat terpuaskan.
Mereka tidak lagi memperdulikan bahwa setelah kematian:
Apa yang dibawa ?
Apa yang dilakukan ?
Kemana akan pergi?
Dan bagaimana ?
Mereka tidak lagi memperdulikan bahwa setelah kematian:
Apa yang dibawa ?
Apa yang dilakukan ?
Kemana akan pergi?
Dan bagaimana ?
Jika anda merasa telah memahaminya,
berhati-hatilah.
Karena perasaan paham anda,
sebenarnya adalah kemelekatan akan ketidak-tahuan.
berhati-hatilah.
Karena perasaan paham anda,
sebenarnya adalah kemelekatan akan ketidak-tahuan.
Jika anda merasa tidak memahaminya,
sebaiknya anda lebih berhati-hati.
Karena perasaan tidak memahami ini,
sebenarnya adalah kebodohan akan ketidak-tahuan.
sebaiknya anda lebih berhati-hati.
Karena perasaan tidak memahami ini,
sebenarnya adalah kebodohan akan ketidak-tahuan.
Lalu bagaimana kita seharusnya,
agar terbebaskan dari kemelekatan dan kebodohan ?
agar terbebaskan dari kemelekatan dan kebodohan ?
Dapatkan anda menunjukan saya ?
Jika anda tidak tahu akan jawaban pertanyaan saya.
Jagalah KETIDAK-TAHUAN ini,
maka KETIDAK-TAHUAN ini akan jernih dan jelas.
Jagalah KETIDAK-TAHUAN ini,
maka KETIDAK-TAHUAN ini akan jernih dan jelas.
Jika anda memahami kejernihan dan kejelasan akan
KETIDAK-TAHUAN ini,
maka Kesadaran anda tetap jernih dan jelas.
maka Kesadaran anda tetap jernih dan jelas.
Dengan Kesadaran tetap jernih dan jelas, maka:
“Apa yang dibawa,
apa yang dilakukan,
kemana akan pergi,
dan bagaimana ? “ akan jernih pula.
“Apa yang dibawa,
apa yang dilakukan,
kemana akan pergi,
dan bagaimana ? “ akan jernih pula.
Maka anda akan memahami kebenaran
alamiah kehidupan:
Bagaimana menjalani kehidupan dunia & spiritual,
dengan menjalani kehidupan yang sebenarnya sebagai manusia.
Bagaimana menjalani kehidupan dunia & spiritual,
dengan menjalani kehidupan yang sebenarnya sebagai manusia.
Tapi sangat disayangkan, tidak
banyak manusia yang menjalani kehidupannya sebagai manusia yang sebenarnya.
No comments:
Post a Comment