Aku akan merenungkan kemuliaan-Mu, kemegahan-Mu, keagungan-Mu, dan mujizat-mujizat-Mu. —Mazmur 145:5
Markus 14-16
_____________________________________________________
Memandang Kembali Kemuliaan
Betapa mudahnya kita menjadi terbiasa dengan lingkungan di sekitar kita dan merasa jemu terhadap hal-hal yang biasa kita lihat—termasuk berbagai tempat dan pengalaman yang pernah membuat kita sangat senang. Meski keagungan Allah dengan jelas tampak di sekitar kita, terkadang kesibukan sehari-hari menghalangi pandangan kita. Kita menganggap karya Allah yang agung dalam kehidupan sebagai sesuatu yang biasa. Kita kehilangan kekaguman akan salib. Kita melupakan hak istimewa bahwa kita telah menjadi anak-Nya. Kita mengabaikan sukacita dari kehadiran-Nya dan tak lagi menemukan keindahan dalam ciptaan-Nya.
Saya menyukai pernyataan pemazmur: “Aku akan merenungkan kemuliaan-Mu, kemegahan-Mu, keagungan-Mu, dan mukjizat-mukjizat-Mu” (Mzm. 145:5 fayh). Mari sediakan waktu hari ini untuk merenungkan “mukjizat-mukjizat” Allah dan sekilas memandang kembali kemuliaan-Nya! —JMS
Atas tiap kurnia pada pagi dan petang,
Atas bukit dan lembah, surya bintang cemerlang.
Tuhan, Raja semesta, bagi-Mu
Syukur, syukur, puji dan sembah. —Pierpoint
(Kidung Jemaat, No. 54)
Atas bukit dan lembah, surya bintang cemerlang.
Tuhan, Raja semesta, bagi-Mu
Syukur, syukur, puji dan sembah. —Pierpoint
(Kidung Jemaat, No. 54)
Jika semua diciptakan begitu indahnya, betapa terlebih mulia Dia yang menciptakannya! —Antony dari Padua
No comments:
Post a Comment