الَّذِينَ
يُؤْمِنُونَ
بِالْغَيْبِ
وَيُقِيمُونَ
الصَّلوةَ
وَمِمَّا
رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
Orang-orang
yang beriman kepada yang gaib dan mendirikan salat, serta mengeluarkan sebagian
rezeki yang Kami berikan kepadanya.Penggunaan kata الَّذِينَ (alladzyna)—isim maushuwl (kata benda penyambung)—di awal ayat, menunjukkan bahwa ayat ini merupakan deskripsi terhadap kata benda yang ada di akhir ayat sebelumnya (yaitu orang bertaqwa). Maka, menurut ayat ini, diantara kualitas orang bertaqwa ialah:
Pertama:
Mengimani adanya alam ghaib. (Dengan catatan, dunia ghaib di sini bukan dalam persepsi budaya masyarakat). “Iman” satu asal kata dengan “aman”. Sehingga orang yang mengimani sesuatu adalah orang yang pada dasarnya telah merasa aman (dengan qalbunya) terhadap sesuatu tersebut.
Kedua:
Kualitas taqwa berikutnya ialah menegakkan salat. Kata “menegakkan” harus digaris bawahi sebab penekanan ayat ini kelihatannya ada di situ. Allah tidak langsung menggunakan kata “shalluw!” (salatlah), seperti pada kata “iqra’!” (bacalah). Tentang pelakunya, al-Qur’an juga mengunakan dua bentuk: الْمُصَلِّينَ [al-mushallyn, orang yang salat (70:22, 74:43, dan 107:4)] dan الْمُقِيمِينَ [al-muqymyn, orang yang menegakkan salat (4:162 dan 22:35)]. Yang terakhir ini lebih tinggi kualitasnya daripada yang pertama.
Ketiga:
Kualitas taqwa selanjutnya: وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (wa mim-mārazaqnāhum yunfiquwn: dan dari sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepadanya, mereka infaqkan). Pertanyaannya: kenapa manusia diperintahkan untuk berinfaq; bukankah harta yang mereka peroleh adalah hasil jerih payah mereka sendiri? Ada benarny, tapi bukan mereka yang menciptakannya dari awal. Artinya, pada sebagian pendapatan kita ada yang ternyata bukan hasil jerih payah kita, tapi semata dari Allah. Maka, dengan begitu, Allah punya hak pada setiap jenis pendapatan kita.
AMALAN PRAKTIS : Kalau Anda benar-benar ada keinginan untuk menjadi manusia taqwa, maka mulailah mengamalkan ayat ini sekarang juga: dirikanlah shalat dengan tepat waktu, dan biasakanlah berinfaq setiap saat di tempat yang benar dan pada orang yang tepat. Setelah istiqamah melaksanakannya, Insya Allah, Anda akan merasakan adanya tangan-tangan ghaib menggerayangi lipatan-lipatan qalbu Anda.
No comments:
Post a Comment