والَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
Arti Ayat
Orang Mukmin itu mempercayai seluruhnya apa yang dibawa oleh Nabi SAW, begitu pula beriman ada kitab-kitab lainnya yang diturunkan sebelum Al-Qur’an. Orang takwa itu beriman kepada semua Nabi tanpa terkecuali, dan tidak disebut mukmin jika hanya mempercayai sebagian dari para Nabi itu.
Lalu apa konsekuensi dari kata “mengimani” yang tertera di ayat ini? Apakah sekedar mempercayai? Tentu saja tidak. Karena seperti disebutkan terdahulu bahwa iman itu adalah tenaga pendorong yang menggerakkan seseorang untuk bertindak menurut apa yang diimaninya. Maka jika kita mengimani Kitab Suci, tentu akibat logisnya ialah MEMBACA dan MEMPELAJARI-nya. Tidak ada bukti iman kalau tidak melakukan keduanya. Hal yang sama terjadi dalam kaitannya dengan mengimani hari akhirat. Akibat logisnya, menganggap kehadiran kita di dunia ini sekedar pelancong belaka saja seraya menunggu batas akhir berlakunya visa kunjungan wisata kita. Dalam keadaan seperti ini, hal yang paling penting kita lakukan adalah mengambil dan membeli apa saja yang bisa kita bawa kembali ke ‘kampung halaman’ sebagai ‘oleh-oleh’ yang akan menghiasi rumah kita yang sesungguhnya.
AMALAN PRAKTIS : Kalau Anda belum merasa senang sebelum membaca berita hari ini, seharusnya perasaan seperti itu juga ada pada diri Anda terhadap al-Qur’an bila Anda benar-benar mengimaninya. Jika berita yang Anda baca itu dengan segera berlalu begitu muncul berita berikutnya, maka—camkanlah—berita yang dibawa al-Qur’an itu justru akan kita jumpai di masa mendatang, cepat atau lambat. Maka bacalah al-Qur’an minimal 10 ayat tiap kali selesai shalat…!!!
No comments:
Post a Comment