Wednesday, October 24, 2012

24/10 QS. AL-BAQARAH (2) : 7



خَتَمَ اللّهُ عَلَى قُلُوبِهمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عظِيمٌ

Allah telah menutup qalbu, pendengaran, dan penglihatan mereka dengan sumbat. Dan bagi mereka azab yang besar.

1). Kalau ayat ini dilepaskan keterkaitannya dengan ayat sebelumnya, agama akan difahami secara salah. Seakan-akan Allah-lah yang paling bertanggungjawab atas orang yang tertutup pikirannya sehingga tidak mengikuti PETUNJUK. Dan tidak sedikit orang yang berpandangan seperti ini. Maka jangan pernah memperlakukan ayat ini berdiri sendiri. Ayat ini adalah kelanjutan dari ayat 6. Yaitu, Allah menutup qalbu, pendengaran dan penglihatan mereka karena mereka sendirilah yang terlebih dahulu memilih untuk menutup diri mereka terhadap kebenaran dengan cara mengingkarinya.

2). Dari sini kita lihat bahwa satu-satunya modal yang Allah berikan kepada manusia adalah “kehendak”. Manusia hanya berkehendak (untuk patuh atau ingkar), selebihnya Allah-lah yang ‘melakukan’-nya. Semua perbuatan manusia dan peristiwa yang terjadi di alam semesta, pada hakikatnya Allah yang ‘melakukan’-nya. “Dan Allah-lah yang menciptakan kalian dan apa-apa yang kalian lakukan." (37:96) Karena perbuatan kita sekalipun adalah makhluk (ciptaan) Allah, dan karena manusia hanya diberi kuasa atas “kehendak”-nya sendiri, maka dengan serta-merta kita menyadari betapa pentingnya doa bagi manusia. Kita perlu berdoa kepada-Nya sebab Dia-lah simpul segala kejadian dan perbuatan. Dan karena Dia adalah simpul segala kejadian dan perbuatan, maka Dia pulalah satu-satunya pemilik otoritas dan prerogatif atas kejadian dan perbuatan tersebut. “… Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (2:20).

3). Tiga kali Allah menyebut kata خَتَمَ (khatama, menutup) dalam al-Qur’an (2:7, 6:46, dan 45:23). Dan tiga pula alat utama kemanusiaan manusia yang selalu disebutnya: qalbu, pendengaran, dan penglihatan. Hewan punya otak tapi tidak punya qalbu. Hewan punya telinga tapi tidak punya pendengaran. Hewan punya mata tapi tidak punya penglihatan. Ketiganya hanya ada pada manusia. (Otak-telinga-mata: hardware, jasmaniah; qalbu-pendengaran-penglihatan: software, ruhaniah). Hewan punya hardware tapi tidak punya software. Apakah manusia benar-benar jadi manusia, sangat tergantung pada terfungsikan tidaknya ketiga alat tersebut.

4).  Lalu apa penyebab utama manusia tidak memfungsikan qalbu, pendengaran, dan penglihatannya sebagaimana mestinya? Jawabannya: hawa nafsu. Hawa nafsu adalah instrumen jasmani di dalam jiwa. Sehingga hawa nafsu ini selalu menyenangi hal-hal yang bersifat biologis dan material. Apabila hawa nafsu telah menguasai jiwa manusia, maka bukan saja membuat mereka tersesat, tapi juga tidak ada yang bisa memberinya PETUNJUK selain Allah. “Apakah kamu pernah melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dimana Allah membiarkannya sesat melalui ilmu-Nya dan Allah menutup pendengaran dan qalbunya serta meletakkan sumbat pada penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kalian tidak mengambil pelajaran?” (45:23) Tidak ada siksaan (azab) yang lebih besar di dunia ini ketimbang menjalani hidup dalam keadaan tersesat dan berkeliaran seperti hewan ternak.

AMALAN PRAKTIS
 
Setiap kali Anda menjumpai kawanan hewan ternak, jangan biarkan pemandangan itu berlalu begitu saja. Perhatikanlah mereka baik-baik. Apakah mereka merasa risih saat Anda memperhatikan bagian-bagian tubuhnya? Tentu tidak, karena mereka tidak punya qalbu, pendengaran, dan penglihatan. Dan manusia pun apabila telah tertutup qalbu, pendengaran, dan penglihatanya, akan seperti mereka.

No comments:

Post a Comment