Monday, November 26, 2012

10 TIPS MENJAGA LINGKUNGAN


1. Selamatkan Hutan! 
- Kurangi pemakaian kertas. Kalau bisa menggunakan flashdisk atau harddisk dalam menyimpan data, dan sebaiknya tidak usah dicetak. Kalaupun terpaksa dicetak, gunakan kertas bekas dan cetak bolak-balik.
- Bawa sumpit sendiri (bukan sumpit jenis kayu) kemana-mana untuk mengurangi  sumpit kayu.
2. Hijaukan Bumi!
Mulailah dengan mengajarkan anak-anak sejak dini, untuk mencintai pohon/tanaman. Beri souvenier yang menanamkan semangat Go Green pada acara ulang tahun, misalnya dengan memberi pot dan benih tanaman atau pot dengan sendok-garpu taman, serta menggunakan tas kain sebagai pembungkusnya.
3. Selamatkan Udara!
Gunakan BBM tanpa timbal untuk mengurangi polusi udara.
4. Selamatkan Ozon! 
Hindari pemakaian AC yang berlebihan. Selain boros listrik,  freonnya juga mengancam ozon bumi. Faktanya, kipas angin 98% lebih hemat ketimbang pendingin udara lainnya.
5. Hemat Listrik! 
- Matikan lampu yang tidak digunakan siang hari dan buka jendela lebar-lebar. Sinar matahari dan udara segar pastinya lebih menyehatkan.
- Cabut charger laptop, HP maupun perangkat elektronik lainnya. Charger/elektronik apapun, dalam keadaan standby, tetap mengkonsumsi listrik.
6. Hemat BBM!
- Kurangi pemakaian kendaraan bermotor berarti kurangi konsumsi BBM, dan berdampak pada kurangi kemacetan. Naik sepeda! Lebih sehat, dan lebih cepat tiba di tempat. 

7. Buang Sampah pada Tempatnya!
Jangan membuang sampah sembarangan ke jalan raya/parkiran (melalui jendela mobil, jendela rumah, atau balkon), APALAGI KE GOT/KALI/SUNGAI!  Ingat, banjir mengintai! Sampah hanya boleh dibuang di satu tempat yang benar: tong sampah!
8. Pisahkan Sampah Organik & Non-Organik!
- Gunakan sampah organik untuk membuat pupuk. Selain menghemat biaya, kita turut membantu pengolahan sampah dengan benar.
- Kempeskan minuman kotak atau dus packaging untuk menghemat space sampah dan mempermudah pemilahan sampah.
9. Diet  Plastik!
- Biasakan bawa tas jinjing, ransel atau apa pun ketika belanja/shopping. Tolak halus kasir yang menaruh barang belanjaan kita di kantung plastik. Tentunya kita semua sudah mengetahui, bahwa memerlukan waktu hingga ratusan tahun untuk mengurai sampah plastik!
- Biasakan membawa tumbler sendiri untuk mengisi minuman. Bawa tumbler sendiri sama dengan meminimalisasi penggunaan plastik sebagai wadah air minum kita.
10. Tontonlah film “Inconvenient Truth” bersama keluarga dan anak-anak. 

Sunday, November 25, 2012

MARI BELAJAR GAMELAN

Pada hari Minggu, tanggal 25 November 2012, Culture Club Indonesia mengadakan acara Mari Belajar Gamelan di Forest Lounge, Hotel Sultan, Jakarta pada acara NAMASTE FESTIVAL. Acara dimulai pkl. 09 sampai dengan 11 pagi. Saya, dan anak saya, Keikona tiba tepat ketika acara akan dimulai. 

Ketika kami tiba, anak-anak yang ingin belajar gamelan sudah duduk di depan alat-alat dengan tertib. Mereka terlihat sangat antusias untuk belajar nge-gamel. Pelajaran terlihat berjalan dengan lancar. Setelah satu jam belajar, kelas pun diganti dengan peserta yang lebih tua usianya. Terlihat antusiasme yang sama dari para remaja puteri dan ibu-ibu yang ingin belajar gamelan. Dalam waktu satu jam, mereka dapat menguasai pelajaran dengan cepat. Mereka sangat 'surprise', karena ternyata, belajar gamelan tidak sesulit yang dikira.

Alhamdulillah! Mudah-mudahan dengan langkah kecil ini, Gamelan Bali semakin dikenal dan digemari masyarakat, dan semakin banyak yang ingin berlatih alat musik tradisional lainnya. Aamiin.

PROVERB OF THE WEEK

ADAT LAMA PUSAKA USANG

Adat istiadat tak akan pernah berubah.

Sunday, November 18, 2012

PROVERB OF THE WEEK

ADAT SEPANJANG JALAN, CUPAK SEPANJANG BETUNG

Segala sesuatu ada tata caranya menurut adat yang telah ditetapkan.

Saturday, November 17, 2012

MARAWIS VERSI BUGIS - MAKASSAR

Musik tradisi Marawis adalah sebuah musik dengan latar belakang gurun pasir sebagai setting panggungnya, menandai musik ini berasal dari negara timur tengah, dengan pembawa atau pemusiknya menggunakan alat musik tradisi gendang besar, gendang rebana ,gambus, gitar, suling, jimbe (sejenis gendang yang berbentuk seperti dandang, memiliki diameter yang berbeda pada kedua sisinya) penyanyi duduk dengan serta dua potong kayu bulat dikenal dengan nama parappasa (adalah alat musik berbahan bambu yang di ujungnya terbelah-belah seolah ujung sapu lidi iramanya terdengar kresek bertone treble) berdiameter empat puluh sentimeter.

Jika dilakukan pengelompokan, aliran musik tersbut di era kekinian sering di identikkan dengan musik perkusi, dan dengan peralatan komplek biasa juga dilengkapi dengan tamborin atau krecek dan symbal yang berdiameter kecil. Lagu-lagu yang berirama gambus atau padang pasir dinyanyikan sambil diiringi jenis pukulan tertentu, dan para penari2 perempuan  memakai jilbab melakukan gerak tari yang mirip dengan gambar mozaik gerak tari dari Rumi (salah seorang pilosof muslim yang sangat legendaris)

Diungkapkan, bahwa dalam musik dan gerak (oleh penari ) dimasukkan beberapa unsur gerak rate (bahasa Makassar : refleksi gerak (gesture) ketika khusyu dalam bacaan kitab).

Rate sebagai ritual yang juga disebut "marrate" secara spesifikasi dilakukan oleh salah satu ormas dalam Islam yang banyak berkembang di Sulawesi Selatan ini, Musik maramis dan gerak rate ini merupakan kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan Bugis Makassar", Musik ini dimainkan oleh minimal limabelas orang, setiap orang memainkan satu buah alat sambil sesekali meng-koor, maksudnya melakukan koor / beacking vokal pada bagian bagian irama dengan syair tertentu. Dan beberapa penari dari kelompok tersebut bergerak terstruktur sesuai dengan irama talu-talu lagu tersebut, yang memicu dan membangkitkan semangat apresiasi dan pengapresiasi.

Semua pemain yang terdiri dari  pria dengan kostum busana gamis dan celana panjang putih serta berpeci benar-benar sangat Arabian, dan uniknya, pelestarian  pemain marawis bersifat turun temurun. Sebagian besar masih dalam hubungan darah - kakek, cucu, dan keponakan.

Kesimpulan sementara, Marawis adalah salah satu jenis "musik tepuk" (tampak pada penari dan pemusiknya pada jeda irama tertentu melakukan tepuk dalam tempo yang sama disela lagu), bersama perkusi sebagai alat musik utamanya. Musik ini berasal dari tradisi kesenian Timur Tengah dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Keagaaman yang kental tercermin dari lirik-lirik atau syair dalam lagu tersebut berupa puji-pujian, kecintaan, pada Allah SWT sebagai Sang Pencipta dengan lirik berbahasa Indonesia juga Arab.

~copas + sunting dari: http://www.sangbaco.com/2012/02/marawis-versi-bugis-makassar.html

Friday, November 16, 2012

GAMBAR UANG 1000 RUPIAH DARI ZAMAN DULU HINGGA SEKARANG

Tak disangka, ternyata pecahan 1000 rupiah ini punya banyak sekali desain dari tahun ketahun. pertama ada dari tahun 1952 hingga sekarang masih kita pakai. Mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka adalah Oeang Republik Indonesia atau ORI.
Pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka. Sampai sekarang mata uang Indonesia sudah terdiri dari bermacam-macam bentuk dan jenisnya.Mata uangnya pun sering mengalami perubahan dan pergantian. 
Uang seribu rupiah pun juga sudah mengalami perubahan dan pergantian berulang kali dari tahun ke tahun. Berikut model dan desain mata uang Indonesia dari tahun 1952 sampai 2009:
Uang Rp 1000,00 Tahun 1952
Uang Rp 1000,00 Tahun 1958
Uang Rp 1000,00 Tahun 1959
Uang Rp 1000,00 Tahun 1960
Uang Rp 1000,00 Tahun 1968
Uang Rp 1000,00 Tahun 1975
Uang Rp 1000,00 Tahun 1980
Uang Rp 1000,00 Tahun 1987
Uang Rp 1000,00 Tahun 1992
Uang Rp 1000,00 Tahun 2000-Sekarang (2012)
Sumber http://wahw33d.blogspot.com

Thursday, November 15, 2012

4 PERKARA SEBELUM TIDUR

Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra :  “Ya Aisyah, janganlah engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu :

1. Sebelum khatam Al Qur’an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridloi kamu,
4. Sebelum kau laksanakan haji dan umroh.

Aisyah bertanya : “Ya Rasulullah… Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?” 

Rasul tersenyum dan bersabda :  “Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau  mengkhatamkan Al Qur’an. Bacalah sholawat untukku dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat. Beristighfarlah untuk para muslimin, maka mereka akan meridhai kamu. Dan, perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh”

Wednesday, November 14, 2012

GENRANG

GENRANG/GANRANG



Bahannya dibuat dari kayu seperti kayu batang pohon cendana, kayu batang pohon nangka, kayu batang pohon kelapa dan kayu jati. Pilihan bahan dalam pembuatan gendang tersebut karena disamping ketahanannya juga karakter bunyi yang dihasilkannya karena kayu tersebut berfungsi sebagai tabung suara atau ruang resonansi. 



Gendang tersebut, disekat oleh kulit hewan (kulit kambing) sebagai sumber bunyi dan rautan rotan kecil yang dibelah empat sebagai penarik sekat atau pembentang kulit kambing tersebut  untuk mendapatkan hasil bunyi yang diinginkan.

Fungsinya:


1.  Gendang Besar (Ganrang Pakballe)                                                                       
Sebagai media spiritual ke transcendental pada setiap upacara-upacara ritual seperti pada pencucian benda-benda pusaka kerajaan (Gowa), upacara perkawinan pada prosesi akpassili (pembersihan) dan akkorongtigi (malam pacar), upacara assongkabala (tulakbala), khitanan.

2. Gendang Tengah (Ganrang Pakarena)
Sebagai sarana hiburan, mengiringi tari-tarian, upacara perkawinan, sunatan ataukah dihadirkan di depan tamu-tamu agung.

3. Gendang Kecil (Ganrang Pamanca)
sebagai musik pengiring seni beladiri atau pencak silat dan paraga (permainan akrobat bola takrow).

Pada upacara ritual, tabuhan gendang  disertai tiupan serunai (puik-puik), dan tabuhan gong.

Sunday, November 11, 2012

TANAMAN HIAS PENGUSIR NYAMUK


Di musim kemarau yang berkepanjangan seperti saat ini, rumah makin rentan serbuan nyamuk. Selain mengganggu tidur, nyamuk juga membawa aneka penyakit, seperti demam berdarah, chikungunya, dan malaria.
Akan tetapi, mengusir nyamuk dengan obat anti-nyamuk berbahan kimia sangat riskan, terutama bagi mereka yang memiliki anak kecil di rumah. Untuk itu, Anda dapat menggunakan beberapa tanaman yang memiliki kemampuan mengusir nyamuk. Selain aman bagi kesehatan dan lingkungan, ternyata tumbuhan ini juga indah dijadikan penghias ruangan.
Lavender
Tanaman asal Pegunungan Alpen, Swiss, ini memang sudah dikenal sebagai bahan baku lotion anti-nyamuk. Tanaman berbunga ungu ini tidak disukai nyamuk karena mengandung zat linalool dan lynalyl acetate. Untuk menghindari gigitan nyamuk, cukup gosokkan bunga lavender ke tubuh.

Tak hanya sebagai pengusir nyamuk, kandungan minyak atsiri dalam lavender juga sering digunakan untuk terapi aroma. Lavender dapat ditanam di dalam pot. Jika perlu, masukkan pot berisi lavender ke dalam kamar agar nyamuk enggan datang.

Zodia
Tanaman asli Papua ini termasuk famili Rutaceae, yang mengandung zat evodiamine dan rutaecarpine yang berfungsi sebagai penghalau nyamuk yang mampu bertahan selama 6 jam. Masyarakat Papua biasa menggosokkan daun ini pada tubuh sebelum masuk hutan untuk menghindari serangga.
Untuk menghindari serbuan nyamuk ke dalam rumah, letakkan zodia di titik akses masuknya angin ke dalam ruangan — bisa juga diletakkan dekat kipas angin. Embusan angin akan membuat aroma zodia tersebar ke seluruh ruangan dan mengusir nyamuk. Tetapi hindari meletakkan zodia di ruangan sempit dengan sirkulasi udara terbatas, karena aroma zodia bisa membuat pening.

Geranium /Tapak dara  (Pelargonium Hortorum)
Geranium alias Tapak Dara atau pelargonium, mengandung geraniol dan sitronelol yang dapat mengusir nyamuk. Tanam geranium di dalam pot dan letakkan di tempat yang terkena embusan angin. Saat daun-daun Geranium bergesekan, aromanya akan tercium dan membuat nyamuk pergi.
Sebuah penelitian menunjukkan, ekstrak geranium radula mampu menolak nyamuk aedes aegypti. Hanya dengan mengoleskan ekstrak tumbuhan ini pada bagian tubuh, nyamuk penyebab demam berdarah tersebut kabur. Hebatnya, ekstrak geranium juga tidak menimbulkan iritasi kulit.
Rosemary

Rosemary menghasilkan bau seperti aroma minyak telon yang tidak disukai nyamuk. Tamanan ini tumbuh baik di bawah sinar matahari, tetapi saat diperlukan Rosemary bisa letakkan di dekat jendela. Untuk pemanfaatannya, gosokkan daunnya yang berbentuk jarum pada kulit.
Serai
Mungkin tak banyak yang tahu jika tanaman yang sering digunakan sebagai bumbu masak ini mampu membunuh nyamuk, karena mengandung zat geraniol dan sitronelal.
Lantaran kandungannya tersebut, tumbuhan yang masuk jenis rumput-rumputan ini mulai digunakan sebagai bahan lotion anti-nyamuk.

Citrosa Mosquito

Tumbuhan asal Negeri Kincir Angin ini memiliki aroma seperti lemon yang pekat sehingga tidak disukai serangga. Citrosa Mosquito sangat menyukai sinar matahari dan tidak memerlukan perawatan khusus. Tetapi tanaman ini sulit ditemukan di pasar.

Marigold (Bunga Tai Kotok)

Tumbuhan dengan bunga semarak: kuning, merah, dan jingga ini banyak ditemukan di Indonesia dan lebih dikenal dengan nama bunga tai kotok. Marigold memiliki dua jenis, yakni tagetes erecta dan tagetes patula.
Baunya yang tidak enak ternyata bisa mengusir nyamuk. Dengan bunga yang indah, tak ada salahnya jika marigold dipajang di salah satu sudut ruangan rumah.

Akar Wangi


Akar wangi dapat mengeluarkan aroma menyengat yang tidak disukai dan mampu membunuh nyamuk aedes aegypti. Ekstrak akar wangi teruji dapat mengendalikan nyamuk aedes aegypti dan anopheles aconitus. Untuk mengusir nyamuk dari rumah, tanam tumbuhan ini di pekarangan rumah dan rasakan faedahnya.

Sumber : Kaskus & Yahoo

PROVERB OF THE WEEK

HIDUP DIKANDUNG ADAT, MATI DIKANDUNG TANAH

Selama hidup, orang harus taat pada adat kebiasasaan dalam masyarakat.

11/11 KEINGINAN ADALAH SUMBER AWAL KARMA

Keinginan adalah sumber awal karma,
maka semakin terpaksa melakukan suatu perbuatan,
maka akan semakin kecil karma yang dihasilkan.

Jika seseorang terpaksa melakukan perbuatan buruk, maka semakin kecil karma buruk yang dihasilkan dari perbuatannya. Demikian pula sebaliknya, bila seseorang terpaksa melakukan perbuatan baik, maka semakin kecil pula karma baik yang dihasilkan dari perbuatannya.

Jika seseorang terpaksa berbohong demi kebaikan seluruh mahluk, maka karma buruknya akan lebih ringan dibanding seseorang yang berbohong demi keuntungan dirinya.

Walau seseorang banyak berderma tetapi demi nama baiknya, maka karma baiknya juga akan lebih kecil dibanding dengan seseorang yang berderma kecil tanpa kepentingan dirinya.

Walau seseorang banyak memberikan persembahan besar di depan altar Budha, tetapi bila pikirannya penuh dengan berbagai keinginan-keinginan, maka karma baiknya juga akan lebih kecil dibanding dengan seseorang yang memberikan persembahan kecil di depan altar dengan rasa syukur dan iklas.

11/11 QS. AL-BAQARAH (2) : 25

وَبَشِّرِ الَّذِين آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُواْ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقاً قَالُواْ هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ وَأُتُواْ بِهِ مُتَشَابِهاً وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang beriman dan beramal sholeh, bahwa bagi mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Setiap kali mereka diberi rezeki dari buah-buahan di dalamnya, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu (di dunia)." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan baginya di dalamnya ada pasangan yang suci, serta mereka kekal di dalamnya.

1). Rangkaian ayat 23 dan 24 yang berbicara betapa fundamentalnya Kitab Suci dalam kehidupan manusia, ditutup dengan penggalan ayat yang mengingatkan tentang ngerinya api neraka yang أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ (u’iddat lil kāfiriyn), disiapkan khusus bagi orang yang kafir (terhadap Kitab Suci tersebut). Kini, sebagai kontra terhadap ayat sebelumnya, Allah meminta untuk disampaikan berita gembira kepada orang beriman dan beramal sholeh. Kita diingatkan kembali pada pembahasan ayat 4 Surat al-Fatihah (terutama poin 3), bahwa di akhirat kelak Allah akan mengadili manusia berdasarkan (Kitab Undang-Undang) Agama yang telah diturunkan kepada mereka melalui Nabi dan Rasul-Nya, yaitu Kitab Suci. Sehingga bisa dipastikan—dari rangkaian ayat—bahawa yang dimaksud orang beriman di sini ialah orang beriman kepada al-Qur’an; dan orang beramal sholeh yang dimaksud ialah beramal sholeh menurut tuntunan al-Qur’an. “Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka (ada) pahala yang besar.” (17:9)

2). Ayat ini juga menjelaskan hakikat surga. Yakni bahwa surga sebetulnya adalah perwujudan nyata dari seluruh harapan-harapan manusia di dunia, yang karena satu dan lain hal banyak yang tidak terpenuhi. Coba simak penggalan ini: كُلَّمَا رُزِقُواْ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقاً قَالُواْ هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ (kullamā ruziquw minhā min tsamaratin rizqā qāluw hādzal-ladziy ruziqnā min qablu); artinya: Setiap kali mereka diberi rezeki dari buah-buahan di dalamnya (maksudnya di dalam surga itu), mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu (di dunia)." Ayat ini tidak bisa difahami bahwa kalau begitu surga bukanlah hal yang luar biasa karena toh apa yang ditawarkan di sana itu juga yang kita temukan di dunia. Melalui ayat ini, Allah hendak menyampaikan beberapa pesan. 

Pertama, yang disebut manusia bukan hanya saya, Anda, atau mereka. Yang disebut manusia ialah sejak manusia pertama hingga manusia terakhir kelak. Usia manusia mungkin puluhan ribu tahun, atau bahkan jutaan tahun; dan selama itu terjadi perubahan terus menerus mengikuti irama perkembangan budaya, peradaban, dan ilmu pengetahuan manusia. Artinya sangat banyak yang dirasakan manusia sekarang tidak dirasakan manusia sebelumnya; begitu juga sebaliknya.

Kedua, sebagai manusia materi, dalam kurun waktu sekarang pun kita dibatasi oleh ruang dan waktu. Dari jutaan jenis buah, yang bisa kita konsumsi tiap kali makan paling satu atau dua buah. Sehingga dengan usia yang ada rasa-rasanya tidak mungkin mengkonsumsi semua jenis buah tersebut sebelum kita diusung ke kuburan. Itu baru jenis buah, belum yang lain. Itu juga dengan asumsi kita memiliki kemampuan finansial untuk membelinya. Lantas bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki kemampuan finansial, atau sakit sehingga dilarang memakan jenis makanan tertentu, atau memiliki kemampuan finansial tetapi tetap tidak bisa mendatangkannya dari penjuru dunia yang jauh? 

Ketiga, dari sisi hakikat (ontologi), semua jenis buah yang kita makan tidak lebih dari variasi bentuk-bentuk penampakan dari materi yang disimbolkan dengan tanah. Karena setiap jenis buah merupakan hasil kombinasi dari berbagai unsur yang membentuk dunia materi; misalnya: tanah, air, matahari, udara, temperature, iklim, mikroba, dan berbagai lingkungan pendukung mikro dan makro lainnya. Sehingga bisa dikatakan, semua itu bukanlah buah yang sesungguhnya. Meminjam istilah Plato, semua itu hanyalah duplikat-duplikat belaka saja. Aslinya ada di alam sana. 

 Kesimpulannya, manusia membutuhkan dunia yang lain, dunia hakikat, dunia yang sesungguhnya, yang bisa menjadi tempat untuk memenuhi harapan-harapannya yang tidak terpenuhi di dunia materi ini. “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan permainan. Dan sungguh akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, kalau mereka mengetahui.” (29:64)

3). وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ (wa lahum fiyhā azwājun muthahharah, dan bagi penghuni surga, di dalamnya, ada pasangan yang suci). Siapakah gerangan pasangan yang suci ini? Bagi mereka yang meninggal sebelum berpasangan atau yang pasangannya tidak seiman dengannya, tentu Allah akan menyiapkan pasangan-pasangan bagi mereka di surga. Tetapi bagi mereka yang tidak masuk dalam dua kategori tersebut, Allah mempertemukan kembali mereka di suatu jenis surga yang bernama Surga Adn. “(Yaitu) Surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari orangtua-orangtua mereka, pasangan-pasangannya dan anak-anak keturunannya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.” (13:23 dan 40:8)


4). وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (wa hum fiyhā khaliduwn, serta mereka kekal di dalamnya). Bagaimana mereka bisa kekal di dalamnya; bukankah yang kekal itu hanya Allah. Kekalnya Allah menggunakan kata baqā (kekal secara hakiki), sementara kekalnya manusia di dalam surga atau neraka menggunakan kata khaliduwn atau khuld (kekal secara majazi). Maksudnya, kekalnya Allah adalah kekal dalam artian sejati dan primer, karena Dia-lah yang Awal dan Dia pula yang Akhir (57:3). Sementara kekalnya manusia adalah sekunder, yakni sejauh Allah menghendaki kekekalannya. Jadi kekalnya Allah karena memang itu yang menjadi sifat dari Zat-Nya, sedangkan kekalnya manusia di akhirat semata karena Jalal dan Ikram-Nya. “Semua yang ada di dunia akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai Jalāl dan Ikrām.” (55:26-27) Firman-Nya lagi: “Apa yang di sisi kalian akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sungguh Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (16:96)


AMALAN PRAKTIS
Pernakah Anda berfikir bahwa usia Anda paling sekitar 60 atau 70 tahun! Setelah itu, senang atau tidak senang, Anda akan dikembalikan kepada-Nya. Dan supaya Anda tidak menyesal, Dia-pun memaklumatkan: Apa yang di sisi kalian akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Maka sedapat mungkin berlomba-lombalah memindahkan ‘rekening’ yang ada di sisi Anda ke ‘rekening’ yang ada di sisi-Nya, dengan menjadikan Kitab Suci-Nya sebagai Undang-Undang Kehidupan.


Saturday, November 10, 2012

10/11 BACA : MATIUS14 : 22 - 33


Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” —Matius 14:27

Kisah Para Rasul 6 - 9

________________________________________________________

Kala Ketakutan Menghadang

Saya tidak akan pernah melupakan ketakutan yang saya alami pada masa kecil saya. Begitu lampu kamar saya dipadamkan, tumpukan baju di kursi saya akan berubah menjadi sebentuk bayangan mirip naga. Pengalaman masa kanak-kanak saya dengan insomnia yang dipicu oleh ketakutan tersebut mengingatkan saya bahwa ketika masalah menghadang jalan hidup kita, ketakutan pun menjadi musuh kita. Ketakutan membuat kita tidak mampu bergerak maju dan menjadikan kita merasa ciut untuk melakukan apa yang benar—kecuali jika mata kita tertuju kepada Yesus.

Ketika para murid menghadapi amukan badai laut yang mengancam akan menenggelamkan mereka, Yesus, yang sedang berjalan di atas air meyakinkan mereka, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (Mat. 14:27). Dan kepada para pengikut-Nya yang mengunci diri karena ketakutan setelah penyaliban-Nya, Yesus menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?” (Luk. 24:38). Karena Yesus memahami bahwa pencobaan itu tidak dapat dihindari, Dia berkata, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh. 16:33). Maksud Yesus jelas: Mempercayai kehadiran dan kuasa-Nya adalah senjata untuk melawan ketakutan.

Seperti yang dikatakan dalam sebuah himne, “Pandanglah pada Yesus; Oh, pandang wajah-Nya mulia. Isi dunia menjadi suram, oleh sinar kemuliaan-Nya.” Kita dapat merasakan damai sejahtera dengan kesadaran bahwa Allah memang beserta kita. —JMS

Tuhan, di saat-saat kami lemah dan ketakutan, ingatkan kami
bahwa kasih-Mu bagi kami menjadi jaminan atas penyertaan-Mu
dan kuasa-Mu untuk mengatasi segala ketakutan kami.
Ajar kami untuk percaya kepada-Mu.

Percayalah pada kehadiran dan kuasa Yesus pada saat Anda menghadapi badai kehidupan.

MAKNA DI BALIK PRINSIP HIDUP SUKU MINAHASA: "SI TOU TIMOU TUMOU TOU"

Ungkapan “Si Tou Timou Tumou Tou” dapat dipandang sebagai suatu cara pandang Tou (manusia) Minahasa tentang dirinya dan sesama manusia dalam dunianya yang sarwa berobah atau sutau prinsip hidup sepanjang sejarahnya dan menggambarkan sikap dan perilaku manusia Minahasa dalam rangka manusia Minahasa itu sebagai makhluk sosial budaya, menempatkan dirinya dalam kerangka kehidupan  bermasyarakat, berbangsa dan ber-negara. 
Prinsip hidup itu tidak saja mengandung anasir luhur tentang sikap dan perilakunya itu, tetapi secara menyeluruh dan utuh menggambarkan jatidiri/identitas manusia dan masyarakat Minahasa sebagai bagian integral manusia dan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, sebagai produk proses yang bersifat terus menerus, manusia Minahasa itu memanusia (homonisasi) dan mendunia (mundanisasi) dalam alam dan kehidupan masyarakat Minahasa pada khususnya, Indonesia, pada umumnya suatu kehampaan namun pada tingkat pertama dia “timou” (hidup dan tumbuh) dalam suatu lingkungan yang terbatas (Minahasa) dengan alam fisik dan sosio budayanya. 
Dalam berinteraksi dengan lingkungannya itu, Tou Minahasa membentuk ciri-ciri kebudayaannya dan sekaligus jati dirinya, baik melaui interaksi kemampuan nalar transedental sehingga mengembangkan pula cirri spiritualnya. Berdasarkan pemikiran mendasar ini maka prinsip hidup “Si Tou Timou Tumuo Tou” dapat diterima oleh masyarakat Minahasa sebagai pandangan hidup yang mampu mengarahkan kehidupannya dalam berperan serta membangun kehidupan dan bertanah air yang berkualitas. 
Menguraikan makna “Si Tou Timou Tumuo Tou” dalam pelbagai ungkapan aktualnya dalam kehidupan sehari-hari di pelbagai segi/sektor dan subsektor kehidupan manusia Minahasa, maka pertama-tama harus dikemukakan bahwa:
1. Si Tou (manusia) adalah Manusia Minahasa baik keturunan asli orang Minahasa maupun orang Minahasa berdarah campuran etnis lain dan juga pendatang yang tinggal dan menetap di tanah Toar Lumimuut dalam perspektif yang sama untuk membangun tanah Minahasa. 
2. Timou ( tumbuh dan berkembang ) : manusia Minahasa bukan manusia yang statis dan tidak berkembang tetapi Tou Minahasa adalah orang yang mau tumbuh dan berkembang, dengan tidak melupakan pesan atau “TIWA” dari para leluhurnya seperti “Tou Minahasa, Tou Peleng Masuat, Cawana Se Parukuan Cawana se Pakuruan“ Manusia Minahasa adalah manusia yang setara, tidak ada orang yang tunduk padanya dan juga tidak tunduk pada orang lain. Prinsip kesetaraan dipegang erat semenjak dulu, termasuk kesetaraan gender dimana perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama dan tidak menganut paham Patriarki yang sering digunakan dalam sebuah kerajaan, hal ini bisa dibuktikan dimana perempuan juga bisa menjadi pemimpin,  seperti yang di terapkan di salah satu sub etnis di Minahasa, yaitu Tountembouan sebagaian besar Walian (pemimpin upacara adat) adalah perempuan. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip hidup seperti itu manusia Minahasa tumbuh dan berkembang. 
3. Tumou Tou ( Menjadi Manusia/Orang ) -- konsep ini menunjukkan bahwa Manusia Minahasa itu adalah manusia yang seutuhnya bukanlah boneka yang bisa dikendalikan, atau seperti manusia yang sedang memakai topeng, dan di kendarai oleh topeng tersebut, atau istilah yang sering kita lihat dan dengar sekarang adalah Zombi. Seperti yang kita ketahui sulit untuk mendeskripsikannya, manusia atau monster, mayat yang hidup dan bukan manusia. Hal-hal seperti itu membuyarkan identitas sebagai tou minahasa. Penggunganaan kata Tumou Tou menjelaskan bahwa manusia Minahasa adalah manusia yang utuh, hidup dan mau terus hidup.  
Jadi, secara harafiah makna ungkapan Si Tou Timou Tumou Tou adalah Manusia hidup, tumbuh dan berkembang untuk menjadi manusia seutuhnya, dimana inti dari falsafah ini adalah Tou tumou Tou atau Tou Mamuali Tou, bagaimana kiat hidup Tou Mnahasa untuk menjadi manusia seutuhnya.   
Hal ini pertama-tama tampak pada pandangan metafisisnya bahwa pusat kehidupan manusia dan dunianya ialah “Opo Empung” (Tuhan Yang Maha Esa) atau “Empung Wailan” (Tuhan Yang Maha Kaya) atau “Opo Wananatas” (Tuhan Yang Mahatinggi). Konsep kereligiusan manusia Minahasa yang ia anut sejak jaman pra sejarah yang lebih mengandalkan kemampuan untuk tumbuh menjadi orang baik(tou leos) dan bukan orang jahat (tou lewo) dan bermanfaat bagi sesamanya.
Konsep “ Manusia Hidup Untuk Memanusiakan Orang Lain “ dalam realitas kehidupan manusia Minahasa, sejak dini sekali muncul dalam wujud ethos kerja Mapalus (Maendo dalam Bahasa Tountemboan), Mapalus dapat dianggap sebagai aktualisasi yang paling kongkrit tentang makna hakiki “Sitou Timou Tumou Tou” itu hal mana tidak saja dapat dilihat dari siat sosial budayanya sebagai sumber adat kebiasaan masyarakat, tetapi dan terutama pada 4(empat) asas pelaksanaanya(kekeluargaan, musyawarah dan mufakat, kerjasama dan keagamaan), dan 5(lima) prinsip dalam segi pengelolaan kehidupan mapalus itu(tolong menolong, keterbukaan, disiplin kelompok, kebersamaan, dan daya guna-hasil guna). Dalam menghadapi proses moderenisasi akibat kemajuan teknologi dengan kemungkinan terjadinya proses The Humanisasi sebagai akibat proses industrialisasi, prinsip-prinsip yang terkandung dalam Mapalus, dapat menjadi pembendung yang effektif.
Sebagai perwujudan kebudayaan Minahasa, Mapalus merupakan system etika sekaligus system sosial, dulunya dimaksudkan sebagai suatu wahana dari masyarakat Minahasa dalam upaya produksi, tetapi dengan adanya bahwa usaha produksi merupakan suatu proses produksi sosial, maka Mapalus sebenarnya telah berkembang dan melakukan semua unsur ekonomi, yaitu proses produksi sekaligus distribusi dan konsumsi. Asas dan prinsip mapalus dalam lingkup proses produksi ini, dipandang oleh banyak pihak dikandung oleh nilai-nilai yan dapat diangkat di konteks yang lebih luas.
Dalam lingkup wawasan yang lebih sempit, dalam arti terbatas pada kepentingan masyarakat Minahasa sendiri, prinsip hidup “Sitou Timou Tumou Tou” ini, menyatakan diri dalam bentuk masyarakat Papendangen (pendang berarti ajar), suatu Learning Society yang berati bahwa masyarakat Minahasa adalah suatu masyarakat yang selalu ingin menimbah ilmu dan pengetahuan. Hal ini berati bahwa antara generasi tua dan muda terdapat kesinambungan melalui proses ajar mengajar. Kalau ini diangkat ketingkat pemikiran atau wawasan yang bersifat falsafi, maka ajaran yang sekarang sering terdengar Mari Torang Baku Bekeng Pande” mari kita saling membuat diri pandai. Merupakan perwujudan masyarakat Papendangen dimasa kini. Ajakan yang juga merupakan suatu bentuk perwujudan prinsip mapalus ini, tidak saja akan terasa menarik bagi generasi muda karena menunjukkan kepedulian generasi tua terhadap yang muda, tetapi terlebih-lebih dapat mewujudkan diri sebagai suatu falsafah kepemimpinan masyarakat Minahasa di jaman modern ini. Suatu kepemimpinan Falsafi yang membuat seperangkat nilai yang substansinya bersifat ideal-normatif yang dapat menjamin suatu kesatuan gerak masyarakat minahasa/Kawanua, baik dala mempertajam jati dirinya dalam lingkup ke jatidirian bangsa Indonesia maupun dalam meningkatkan peran sertanya dalam pembanguna nasional.
Sejarah manusia khususnya di daerah Minahasa sendiri menunjukan bahwa prinsip hidup “Si Tou Timou Tumou Tou” secara sungguh-sungguh juga anti penjajahan. Hal ini tidak saja ditunjukkan oleh adanya perang melawan bangsa luar (Pasengkotan) yang mencoba merebut tanah Minahasa atau para penjajah ( seperti perang Tondano1, Tahun 1961, dan perang Minahasa Di Tonadao, tahun 1808-1809, melawan Belanda) yang terjadi sebelum Proklamasi kemerdekaan, tetapi juga setelahnya seperti yang dikenal dengan peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946, serta partisipasi banyak orang Minahasa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan(banyak yang gugur dalam perjuangan itu).
Menyimpulkan pandangan-pandangan dari berbagai perspektif yang menyangkut jatidiri manusia dan masyarakat Minahasa sebagai penguraian prinsip hidup “Sitou Timou Tumou Tou”, sebagai sumbangan yang cocok dalam bentuk nilai positif sub budaya Minahasa kepada era tinggal landas (selain yang secara eksplisit telah diuraikan di depan), maka dapat dikemukakan dua pendekatan, yaitu pendekatan umum (kebudayaan pada umumnya) dan pendekatan khusus (adat kebiasaan). Pendekatan umum, melukiskan masyarakat Minahasa sebagai (1) masyarakat papendangen, (2) masyarakat mapalus, (3) masyarakat empatik dan (4) masyarakat religius. Pendekatan khusus (yang diteruskan secara turun temurun,memberikan potret watak dan pembawaan) manusia Minahasa sebagai berikut : kehidupan “masyarakat walak” telah membentuknya menjadi manusia yang menghayati sepenuhnya makna bersatu (Maesa) ia dapat hidup dimana pun juga karena adanya pikiran dan semangat “tumani”; ia adalah manusia religius, demokrat egaliter, sopan dan suka bergaul (tawaran “melep”/mau munim ? ) atau “kumanem”/sudah makan ?), memiliki sifat estetik, sifat keterbukaan dan kesetiakawanan yang tinggi; walaupun hidup terpencar (baik secara perorangan atau kelompok) ia akan tetap merasa terikat kepada yang lain karena adanya kepercayaan akan persamaan garis keturunan; dalam keanekaragaman pikiran dan pendapat, ia mampu mencapai kata sepakat bila “tanah leluhur” menjadi taruhan; semangat juang dan penguasaannya tinggi dan teguh dalam mempertahankan hak.
Dengan pedoman pada apa yang telah diuraikan di depan, maka operasionalisasi prinsip hidup “Sitou Timou Tumou Tou”,  dalam rangka meningkatkan peran serta manusia/ masyarakat Minahasa dalam segala bidang kehidupan pertama-tama harus disadari bahwa prinsip hidup “Sitou Timou Tumou Tou” hanyalah dapat bermakna dan berfungsi sebagai pandangan hidup yang mampu menjiwai, mewarnai dan mengarahkan kehidupan Tou Minahasa dalam berperanserta membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berkualitas, apabila terdapat persamaan persepsi, bahasa, sikap dan geraknya dalam menghayati dan mengoprasionalkannya. Untuk itu diperlukan suatu rumusan umum yang dapat dibakukan tanpa menjadikannya suatu rumusan yang kaku dan tak dapat berobah. Dengan begitu maka “Sitou Timou Tumou Tou” sebagai suatu prinsip hidup dapat pula dijadikan suatu pedoman moral, pedoman falsafi, yang membimbing manusia Minahasa dalam kehidupan berbangsa.
            Ditinjau dari perspektif kehidupan politik dan kenegaraan bangsa, maka pada hakekatnya “Sitou Timou Tumou Tou” dapat dipandang sebagai perwujudan dan intisari pemikiran, sikap dan perilaku politik pencetusnya DR.G.S.S.J. Ratu Langi. Hal tu dapat dipahami dari segi budaya politik yang menunjukkan nilai-nilai apa yang berkembang dan mempengaruhi pemikiran, sikap dan perilaku orang Minahasa di bidang politik/kenegaraan. Melalui pendekatan seperti itu, “Sitou Timou Tumou Tou” merupakan kristalisasi nilai-nilai yang bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah Tou Minahasa.
 Hal ini mempunyai hanya satu arti, bahwa peningkatan peranserta Tou Minahasa di bidang politik harus bertolak dari ciri budaya politik tersebut. Pada dasarnya upaya peningkatan peranserta itu adalah suatu upaya meningkatkan kualitas Tou Minahasa sebagai suatu kesatuan yang utuh. Dengan demikian dapat ditamplkan profil Manusia Minahasa yang Ngaasan  (cerdas, trampil, inovatif, kreatif), Niatean (memiliki hati,peka)dan Mawai (kuat bukan sembarang kuat). Dapat disimpulkan bahwa dalam rangka peningkatan peransertanya di bidang politik/kenegaraan, dengan tetap berupaya memiliki jatidirinya, masyarakat Minahasa perlu terus mawas diri dengan senantiasa mengkaji kemampuan dan kelemahannya, kendala dan peluangnya, agar dapat mengantisipasi perannya di masa depan dengan kemampuan menyesuaikan diri secara arif dan bijaksana, sehingga dapat diterima oleh semua pihak.
            Peranan Tou Minahasa di bidang ekonomi nasional, didikte oleh prinsip-prinsip dasar kemajuan ekonomi. Memahami proses kemajuan itu berarti mampu memahami hukum-hukum (termasuk kecenderungan dan premis) yang berguna dalam menyusun strategi dan program yang efektif untuk meningkatkan peranan. Melihat kondisi masyarakat kawanua yang relative sedikit, strategi yang dipandang tepat adalah yang tidak mengandalkan massa, kekuatan fisik, tetapi mengandalkan kualitas, penalaran dan tenaga dalam seperti yang disarankan Sun Tzu. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa kunci keberhasilan terletak pada peranan kualitas sumber daya manusia yang mengungguli kekayaan sumber daya alam dalam proses kemajuan.

~ copas dari: http://happycristian.blogspot.com

TIPS DIET ALAMI

Berikut ini beberpa Tips Cara Diet Alami
1. Makanlah Makanan Kaya Protein
Kalori untuk kalori, protein dikenal dapat memuaskan nafsu makan lebih dari karbohidrat atau lemak. Makanan kaya protein biasanya dapat memuaskan selera makan, karena itu, baik sekali untuk menekankan pentingnya mengkonsumsi makanan kaya protein seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian dalam diet anda.
2. Lupakan Kalori
Prinsip kalori memang ada benarnya, tetapi ini tidak mengubah fakta  nyata bahwa jenis kalori yang berbeda dibakar secara berbeda pula didalam tubuh. Seringkali hanya lemak yang diperhatikan dalam cara diet kalori rendah, ada bukti bahwa ketika kalori yang dimakan sama, individu yang mengkonsumsi lemak paling banyak sebenarnya kehilangan lebih banyak berat badan.
Lagipula, efek beberapa makanan terhadap selera akan menentukan berat badan dan kemampuan makan. Kunci untuk bisa menurunkan berat badan dalam jangka panjang adalah tidak berkonsentrasi pada jumlah yang anda makan tetapi kualitas makanan-nya.
3. Makan Sedikit, Jangan Terlalu Banyak
Ketika kita kelaparan, sulit bagi kita untuk mengontrol apa yang kita makan dan berapa banyak. Makan diantara waktu makan dan makan sedikit kacang-kacangan ataupun buah-buahan pada siang / sore hari dapat membuat kita makan dengan lebih sehat pada jam-jam makan.
4. Makanlah Makanan dengan Indeks Glisemik (GI) Rendah
GI adalah ukuran untuk mempercepat dan jumlah dimana makanan melepaskan gula kedalam saluran darah. Semakin tinggi jumlah GI dalam makanan, semakin rendah kepuasan yang di dapat. Dari 20 penelitian yang pernah dipublikasikan antara tahun 1977 dan 1999, 16 penelitian menunjukkan bahwa makanan dengan GI rendah dapat memberikan kepuasan yang didapatkan dari makan dan mengurangi rasa lapar sesudahnya.
Selain kentang makanan kaya protein lainnya yang juga memiliki jumlah GI sangat rendah, adalah kacang-kacangan, miju-miju, dan sebagian besar buah dan sayuran.
5. Makanlah Sarapan
Sarapan pagi bagi kebanyakan orang dapat menolong mencegah makan terlalu banyak pada siang hari. Fenomena ini dipelajari secara formal di dalam riset yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition. Studi ini menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi makanan lebih banyak pada malam hari, rata-rata memakan lebih banyak kalori daripada orang yang makan porsi besar untuk sarapan paginya. Jadi supaya mempunyai nafsu makan yang alami, pastikan anda tidak melupakan makan pagi.
6. Gunakan Piring Kecil
Porsi makan secukupnya akan menjadi sulit jika kita makan dengan menggunakan piring besar, karena makan dengan menggunakan piring besar dapat menimbulkan tendensi untuk mengambil dan makan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Oleh karena itu makan dengan menggunakan piring dan mangkuk kecil dapat membantu membatasi makan yang berlebih.
Selain itu, makan secara teratur juga dihubungkan dengan rendahnya tingkat Insulin (hormon yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan pada tubuh dengan menstimulasi produksi lemak).
7. Jangan Beli Makanan
Salah satu cara diet yang baik adalah dengan pola pemilihan makanan yang tepat, karena makanan tidak sehat terlalu mudah didapatkan, dan susah untuk tidak memakannya. Cara yang cukup mudah untuk mencapai ini adalah memastikan tidak berbelanja di supermarket ketika lapar. Jadi makanlah sebelum belanja.
8. Batasi Konsumsi Alkohol
Salah satu cara untuk mengurangi mengkonsumsi kalori yang tidak diinginkan adalah mengurangi minum Alkohol. Sebagian berkeinginan untuk minum Alkohol karena persepsi yang dihasilkan oleh alkohol yang berupa rasa dan efek relaksasi.
Tetapi, yang tidak banyak diketahui adalah minum alkohol juga bisa disebabkan rasa haus dan lapar. Mempertahankan agar tidak kehausan dan tidak pergi ke bar atau restoran ketika merasa lapar dapat menekan jumlah konsumsi alkohol anda.
9. Kunyahlah Makanan Anda
Makan lebih lambat dapat membantu memastikan jumlah makanan yang diserap tubuh serta dapat mengurangi resiko makan terlalu banyak. Secara ideal, makan harus dikunyah merata sebelum ditelan. Hal ini juga bisa membantu agar kita tidak menyentuh sisa makanan dan alat makan lagi sampai makanan benar-benar dimakan seluruhnya.
10. Temukan Diet Ideal Anda
Penelitian psikologis menunjukkan bahwa setiap manusia memiliki tingkat ketangkasan metabolisme yang berbeda-beda terhadap makanan tertentu. Misalnya, sebagian orang memiliki metabolisme yang sangat bagus terhadap lemak, sedangkan pada sebagian orang lainnya memiliki metabolisme yang prima terhadap karbohidrat.
Beberapa makanan untuk membantu diet anda
1. Konsumsi satu apel sehari  Apel dapat membantu diet alami, saat makan siang, konsumsi apel lebih baik dibandingkan jus apel.
2. Sarapan telur, ternyata orang-orang yang rajin sarapan dengan telur mengkonsumsi total kalori yang lebih rendah dalam asupan makanannya setiap hari.
3. Diet alami dengan jeruk. Rupanya ada kandungan dalam jeruk, yang jika dimakan bersama protein, akan memicu proses pembakaran lemak sehingga menurunkan berat badan.

10/11 KARMA TIDAK DAPAT DIHAPUS

Wahai para Pembina Spiritual,
Pahamilah kebenaran alamiah Karma ini:
        Ada sebab, ada akibat.
        Apa yang ditanam, apa yang dipetik.
        Walau Berkah Sejuta Buddha tetap tidak menghapus karma.
                            ( Hualien 1999 )

Bagi para pembina Kesadaran Sejati akan memahani kebenaran alamiah karma yang sesungguhnya. Dimana tidak ada satupun berkah, pembinaan dan ajaran yang dapat menghilangkan atau menghapus karma. Bila ada sesuatu yang bisa menghilangkan dan menghapus karma, maka sejak awal dari Budha pertama maka karma akan dihilangkan dan dihapuskan selamanya.

Sejak lampau hingga sekarang dan yang akan datang, para Budha dan Mahluk Suci terus menurunkan berbagai macam ajaran Dharma agar para mahluk dapat memahami alamiah karma yang sebenarnya, sehingga para mahluk dapat keluar dari lingkaran karma yang tanpa awal dan akhir ini.
Demikianlah alamiah dari pembinaan Ajaran Kesadaran Sejati yang diturunkan langsung oleh Bunda Mulia, juga tidak akan pernah dapat menghilangkan atau menghapus karma. Tetapi dengan membina Ajaran Kesadaran Sejati, akan membantu para pembina untuk memahami alamiah karma lebih jelas dan jernih. Segala karma baik, karma buruk, dan karma-karma lainnya yang timbul akan dapat dipahami dengan sebenarnya. Bila dapat memahami alamiah karma dengan sebenarnya, maka para pembina Kesadaran Sejati akan dapat mengendalikan segala karma yang timbul. 

Dengan demikian, pembinaan Ajaran Kesadaran Sejati sangat penting untuk mengendalikan  karma yang timbul. Dan bukan Karma yang timbul yang selalu mengendalikan  kehidupan para mahluk, seperti halnya yang dialami sekarang ini oleh seluruh mahluk di alam samsara ini. Dengan kata lain, karma yang timbul tetap tidak akan pernah dapat dikendalikan tanpa adanya pembinaan spiritual, bahkan karma yang timbul selalu menguasai dan mengendalikan kehidupan para mahluk. 
Karma yang mengendalikan kita,
        atau kita yang mengendalikan karma
        untuk menolong seluruh mahluk.
Dengan karma yang sama,
        tetapi sangat berbeda dampaknya.
Inilah alamiah  pembinaan Ajaran Kesadaran Sejati.
                                                                                                 ( Hualien 1999 )
~ copas dari: http://www.goldenmother.org

10/11 QS. AL-BAQARAH (2) : 24

فَإِن لَّمْ تَفْعَلُواْ وَلَن تَفْعَلُواْ فَاتَّقُواْ النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

 Maka jika kalian tidak dapat membuat (nya) dan pasti kalian tidak akan dapat membuat (nya), takutlah kepada neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan untuk orang-orang kafir.


1). Setelah sebelumnya mempersilahkan siapa saja yang meragukan al-Qur’an untuk membuat padanannya walaupun hanya satu surat, kini Allah menuntut hasil usaha tersebut dengan menggunakan kalimat negatif terbuka (yang didahului dengan huruf لَّمْ lam, tidak) dan kalimat negatif tertutup (yang didahului dengan huruf لَن lan, pasti tidak). Artinya, setelah Allah membuka peluang itu seluas-luasnya kepada siapa saja, Dia juga yang kemudian menutupnya kembali dengan mengatakan: wa lan taf’aluw (dan pasti kalian tidak akan dapat membuat-nya). Allah sejak dari awal pasti tahu—karena Dia Maha Mengetahui—bahwa manusia pasti tidak akan sanggup melakukannya, tetapi Dia juga pasti tahu bahwa manusia itu harus melewati jembatan “ragu” untuk sampai kepada rumah permanennya yang bernama “yaqin”.

Penutupan ini beralasan; yakni bahwa yang benar itu selalu cuma satu. Maka apabila yang benar itu sudah hadir, tentu tidak ada lagi yang benar yang lain, karena logikanya yang lain itu pasti salah. “Dan katakanlah: ‘(Apabila) yang benar telah datang maka yang batil pasti lenyap’. (Karena) sesungguhnya yang batil itu adalah (sesuatu yang) pasti (akan) lenyap.” (17:81). Firman-Nya lagi: “…fa mādza ba’da al-haqq illa al-dhalāl; Maka tiada (lagi) sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan…” (10:32) Setelah manusia melintasi rentang waktu berabad-abad dan ternyata benar-benar tidak ada yang sanggup membuat yang sepadan dengan al-Qur’an ini, seyogyanya mereka sudah menunjukkan apresiasinya yang tinggi kepada Kitab Suci ini. “Sesungguhnya orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, adalah orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat tersebut, mereka menyungkur sujud dan bertasbih seraya memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri.” (32:15)

 2). Di sini kita bertemu kembali kata نَار (nār, api) setelah sebelumnya berjumpa di ayat 17. Bedanya, di ayat ini menggunakan artikel ال (al, yang fungsinya sama dengan the dalam Bahasa Inggeris), menunjukkan bahwa نَار (nār, api) di ayat ini adalah api yang terdefenisikan dengan jelas, yaitu azab api neraka. Tetapi yang penting diketahui ialah bahwa di ayat 17, api tersebut dinyalakan sendiri oleh orang kafir/munafiq. Sehingga bisa difahami bahwa النَّارَ (an-nār, api neraka) sebetulnya adalah ‘ciptaan’ manusia sendiri karena mereka sendirilah yang menyulutnya. Allah dengan segala sifat Rahman dan Rahim-Nya, agaknya tidak mungkin ‘menciptakan’ neraka bagi hamba-hamba-Nya yang Dia ciptakan dengan ‘tangan’-Nya sendiri (38:75). Itu sebabnya, di dalam al-Qur’an, berkali-kali Allah menyebut bahwa penderitaan manusia (di dunia dan di akhirat) adalah akibat perbuatan tangan mereka sendiri.

3). Sekaitan dengan poin 2, tidak mengherankan manakala Allah menyebut bahwa bahan bakar neraka itu adalah manusia dan batu. Artinya, manusia sendiri yang membakar dirinya. Manusia sendirilah yang menjadikan dirinya sebagai sumber datangnya api tersebut. Karena makna yang bisa kita fahami dari frase “bahan bakar” ialah “sumber datangnya api”. Masalahnya, manusia seperti apa? Secara harafiah الْحِجَارَةُ (al-hijarah) kita artikan dengan “batu”. Tetapi secara maknawiyah bisa juga kita artikan dengan “kepala batu”. Sehingga kalimat “bahan bakarnya manusia dan batu” bisa kita artikan dengan “bahan bakarnya manusia dan sifat kepala-batunya”. Firman-Nya: “Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang keluar daripadanya sungai-sungai, ada yang terbelah sehingga daripadanya keluarlah mata air, dan di antaranya (pula) sungguh ada yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kalian kerjakan.” (2:74) Menurut ayat ini, hati manusia bila mengeras, kerasnya bisa lebih dari batu.

4). Agar manusia tidak menjadikan dirinya sebagai bahan bakar api neraka, maka inilah tindakan preventif al-Qur’an; yaitu dengan berwasiat kepada para orang tua: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari (azab) api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah dari apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (66:6) Maksudnya: orang tua harus mendidik anaK-anaknya dengan penuh kasih sayang—sebagaimana Allah menciptakan hamba-Nya dengan Rahman dan Rahim-Nya—agar anak-anak tersebut tidak tumbuh menjadi monster yang berkepala batu.


AMALAN PRAKTIS
Ayat ini memastikan betapa manusia dan jin tidak akan pernah sanggup membuat padanan al-Qur’an. Artinya, manusia tidak akan pernah sanggup menyusun undang-undang kehidupan sebaik Kitab Suci ini. Setelah menerima kenyataan ini namun tetap enggan menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman hidup, mari kita introspeksi diri: jangan-jangan kitalah si manusia kepala batu itu, yang kelak menjadi bahan bakar di neraka jahannam…!!!

Friday, November 9, 2012

09/11 BACA : 1 YOHANES 4 : 7- 11

Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. —1 Yohanes 4:11

 
Kisah Para Rasul 3 - 5
__________________________________________________

Keharuman


Dengan gugup Katie menghadiri suatu persekutuan kelompok pemuda gereja karena Linda telah mengundangnya. Katie sudah lama tidak beribadah di gereja sejak ia masih anak-anak, dan ia juga tidak dapat membayangkan seperti apa makan malam di hari Valentine bersama orang-orang yang sebagian besar tidak dikenalnya. Namun hatinya mulai tenang ketika melihat di atas piringnya terdapat kartu-kartu ucapan untuknya yang ditulis oleh setiap orang yang hadir. Mereka juga menulis kartu ucapan untuk satu sama lain, tetapi yang membuat Katie tersentuh adalah mereka juga melakukannya untuk seorang pendatang baru dalam kelompok itu seperti dirinya.


Katie merasa diterima dengan sangat baik, sehingga ia menerima undangan Linda untuk mengikuti kebaktian di gereja. Di sana Katie mendengar tentang kasih Allah baginya meski ia adalah orang berdosa, dan ia pun menerima pengampunan dari Yesus. Kelompok pemuda itu telah menolong Katie merasakan keharuman kasih Allah, dan Allah membuka hati Katie untuk percaya kepada-Nya.


“Jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi,” kata Rasul Yohanes (1 Yoh. 4:11). Itulah kasih bagi saudara-saudara seiman kita dan juga bagi mereka yang belum mengenal Kristus. Ray Stedman menulis, “Saat kasih Allah menyinari hati kita, kita menjadi semakin terbuka terhadap orang lain, membiarkan keharuman kasih itu menyeruak dan memikat orang-orang di sekitar kita.” Itulah yang dilakukan kelompok pemuda tersebut bagi Katie.


Allah pun dapat menebarkan keharuman kasih-Nya melalui diri kita hari ini. —AMC

Tuhan, aku sangat bersyukur karena Engkau mengasihiku terlebih dahulu, sehingga aku bisa mengasihi orang lain. Tebarkanlah keharuman kasih-Mu melalui diriku agar terpancar dan menyentuh setiap orang yang kujumpai hari ini. Amin.

Hidup yang saleh itu bagaikan keharuman yang memikat orang lain kepada Kristus.

10 KULINER PESTA KHAS MANADO


1. Tinutuan
Apa itu Tinutuan? Kuliner yang satu ini adalah nama lain dari bubur Manado. Kesan pertama kali melihat tinutuan, pasti anda akan berkomentar, “Kok klentrek-klentrek ya”.(lembek cair). Memang seperti itu. Namun, soal rasa jangan ditanya. Bubur Manadoyang diolah dengan sedikit beras, dan dicampur dengan aneka sayuran, seperti kangkung, daun bayam, sambiki (labu kuning), ubi, jagung muda, gedi, dan disantap masih panas dengan dicampur “rica roa” (sambel yang terbuat dari ikan Rowa), rasanya “Sadap butul, ini makanan”. Nah, jika bubur Manado ini ditambah mie, maka namanya berubah menjadi “midal’. Di tambah dengan mie, semakin sedap bubur Manado ini. Maka, sarapan pagi anda akan terasa nikmat dan kenyang.

2. Pangi
Anda pasti pernah mendengan “kluwak”? Kluwak adalah buah penyedap rasa yang digunakan untuk membuat rawon yang kuahnya berwarna hitam. Nah, dari pohon yang sama, masyarakat Manado justru memanfaatkan daun mudanya untuk dijadikan sayuran “pangi”. Proses pembuatannya sangat unik. Daun dirajam tipis-tipis mirip seperti rajaman daun tembakau. Namun sebelumnya, batang daun pangi dikurangi ketebalannya. Sesudah dirajam, dan ditaruh bumbu lalu masuk dalam buluh. Bumbunya terdiri dari daun bawang, kemangi, biji pala, jahe (goraka) dan cabe yang diulek. Adakalanya pangi direbus setengah matang dulu, Tapi ada juga yang tidak direbus, tergantung kebiasaan masing-masing. Lebih enak lagi dicampur daging tawak (lemak) babi yang berfungsi melembekkan daun pangi. Buluh yang sudah diisi pangi tadi lalu dipanaskan di dekat bara api tapi bukan dibakar supaya buluh tidak pecah, Setelah kira-kira satu jam secara merata kena bara api, pangi buluh ini siap disantap.
1330589864987370889
Masak Buluh, Tradisional Bercitarasa Tinggi (foto: Google)
3. Saut
Sayuran dari batang pisang muda (batang paling dalam setelah pelepahnya dikeluarkan) termasuk sayuran favorit kesukaan orang Manado. Dengan diiris menjadi kecil-kecil batang pohon pisang muda itu dibumbui sama persis dengan pangi. Biasanya dicampur dengan daging ayam atau babi. Saut termasuk hidangan pesta, karena selalu tersedia saat kita datang ke acara. Rasanya enak dan gurih, serta sedikit keras. Warnanya coklat.

4. Tumis Daun Pepaya
Rata-rata sayuran kuliner khas Manado itu organik. Maksudnya, sayur-sayurnya memang diambil dari hutan atau kebun yang tidak perlu pakai obat kimiawi. Salah satu contohnya ada daun pepaya ini. Sayuran ini diolah mirip dengan pangi. Bedanya dimasak di wajan atau digaro. Umumnya, daun pepaya ini dicampur dengan daging dalam setiap pengolahannya. Supaya rasa pahit hilang biasanya dicampur dengan jantung pisang. Jadi, direbus dulu dan airnya dibuang lalu dimasukkan dalam wajan dan diberi bumbu dan sedikit minyak kelapa. Daun papaya disukai karena berkasiat mencegah segala penyakit.

5. Kangkung Tumis
Tidak seperti daun pepaya buluh, sayuran kangkung ini alih-alih menjadi pelengkap yang harus ada jika anda mampir di rumah makan Minahasa Food atau rumah makan terapung. Pengolahannya seperti biasa saja yaitu ditumis. Hanya bedanya pada kangkungnya. Di Manado dan sekitarnya, kangkung mudah didapatkan di daerah yang banyak air seperti Danau Tondano, atau di lereng-lereng Gunung atau Bukit yang mempunyai sumber air yang mengalir. Warnya hijau bersih (bukan agak kehitaman) dan rata-rata ukurannya besar. Uniknya, batang kangkung pun tetap dimasak. Jika dikunyah, selain rasanya sedap, suaranya sedikit “kriuk-kriuk”. Dicampur dengan bunga pepaya, enak juga kok.

6. Tinoransak
Awal mulanya, Tinoransak adalah makanan tradisional yang bahan utamanya adalah daging babi. Bumbu dan cara memasaknya hampir sama dengan pangi, yaitu dimasukan dalam buluh lalu dipanaskan dalam bara api. Supaya warna masakannya menarik dan tidak kusam biasanya dicampur dengan sedikit darah sebelum dimasukkan dalam buluh. Sekarang, tinoransak sudah menjadi jenis masakan yang meng-Indonesia sehingga dagingnya bisa diganti daging kambing, sapi, ayam atau lainnya. Cara masaknya pun tidak harus dimasukan di buluh, tetapi bisa di atas wajan.

7. Kawok
Nama lain dari “kawok” adalah tikus hutan ekor putih. Ekornya yang berwarna putih inilah yang secara khusus membedakan dengan tikus rumahan atau jalanan. Kawok mudah didapatkan jika ada pemburu yang pulang dari hutan. Mereka mendapatkan tikus ini di pohon-pohon besar seperti pohon Enau (pohon saguer). Masyarakat mengolah dagingnya (tanpa ekor), dengan dibumbui racikan batang bawang, kemangi, sereh, cabe, goraka, daun lemon, kunyit , kepala santan. Istilah kepala santan adalah santan pertama dari hasil remasan pertama parutan buah kelapa. Remasan berikutnya tidak dipakai.

8. Paniki
Cara memasak Paniki sama dengan memasak Kawok. Masak santan dengan aneka macam rempah dicampur jahe khas hutan Manado, jadilah kuliner ekstrim yang sering diburu oleh wisatawan. Paniki adalah kelelawar besar atau kalong. Paniki ukuran besar banyak didapat di Sulawesi Tengah.
Mencari kuliner ekstrem ini sangat mudah. Datangi saja rumah makan yang bertuliskan Minahasa Food. Jika anda pergi ke Tomohon silahkan bersitirahat sejenak di Tinoor, jalan mendaki yang berkelok-kelok dan memiliki view kota Manado dari atas. Rasa pedasnya Paniki membuat anda tak akan berhenti makan sebelum hidangan itu sungguh tuntas. Jangan lupa sayap-sayapnya pun enak diseruput.
Satu ekor paniki yang belum diolah harganya mulai dari Rp. 25.000 ribu, tergantung besar kecilnya, Kuliner ini sedikit mahal karena kalau orang tidak tahu membersihkannya, daging masakannya terasa anyir. Tak hanya itu, untuk mendapatkan cita rasa yang enak, lebih lama (setengah hari) di belanga dengan api sedang, lebih sadap.
1330589957258124639
Woku dan Kawok (dok. pribadi)
9. Tuturuga
Kalau yang satu ini sangat langka. Tuturaga adalah sebutan untuk labi-labi atau kura-kura. Sangat jarang didapat di pasar. Kebanyakan terdapat di rumah makan di sepanjang pantai. Langkanya kuliner ini juga disebabkan oleh sadarnya masyarakat dalam melestarikan binatang-binatang yang dilindungi. Kalau ditanya soal rasa, semua masakan Manado bercita rasa tinggi dan enak karena olahan rempahnya yang hebat. Khasanah kuliner memasukan tuturaga sebagai salah satu jenis masakan, sehingga dagingnya bisa diganti daging sapi, ayam atau kambing.

10. Woku Belanga
Yang dimaksudkan dengan belanga adalah wajan untuk masak atau goreng. Woku adalah bumbu masakan khas dengan banyak rempah-rempahnya. Setelah diulek hingga lembut, lalu dioleskan pada ikan sebelum dimasukkan dalam belanga. Bumbu ditumis di belanga baru ikannya terakhir. Melihat masakan ini, anda akan teringat dengan bumbu pepes ikan yang warnanya kuning. Mirip pepes katanya.
Apakah masih ada kuliner khas Manado lainnya selain 10 kuliner tadi? Ada dan masih banyak, Sepuluh kuliner itu adalah kuliner tradisional yang kerap disajikan dalam pesta, seperti ulang tahun, perkawinan, masuk rumah baru, atau peringatan arwah. Kuliner pelengkap pesta lainnya antara lain nasi jaha, nasi bungkus, saguer, ragey, kolumbi, bergedel jagung manis, kuah asam dan lainnya.
1330590301364874809
Kangkung dan Dabu-dabu (dok.pri)
Pedasnya masakan Manado membuat lidah terus bergoyang. Meski pedas biasanya saya masih mencari rica dabu-dabu dan sambal pelengkapnya. Kuliner Manado bisa saja dalam bentuk makanan yang bisa dibawa pulang oleh wisatawan. Oleh-oleh khas Manado antara lain Ikan Cakalang Fufu (ikan Asap), Rica Roa, Bakasang, Clampertart, Bagea, Manisan pala, Kenari, Kacang Goyang, Krepek Talas, dan lainnya. Untuk mendapatkan kuliner itu anda bisa beli di tempat oleh-oleh di sepanjang jalan Tikala, di Wanea atau di supermarket.
Salam Kuliner Kompasiana.